Partisipasi Mahasiswa IUP IAT UIN Sunan Kalijaga dalam Peace Camp 2025: Merajut Persaudaraan di Tengah Keberagaman
Pada tanggal 23–24 Oktober 2025, suasana damai dan penuh semangat kebersamaan terasa di Lembah Merapi, Yogyakarta, tempat berlangsungnya acara Peace Camp 2025. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah dan kampus di Yogyakarta, serta melibatkan beragam agama, budaya, dan negara.
Acara dimulai pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 13.00 WIB dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan pembukaan resmi dan pendirian tenda. Malam harinya, peserta mengikuti talkshow inspiratif bersama dua narasumber hebat: Moh. Iqbal Ahnaf, Ph.D (Dosen CRCS UGM dan Pengasuh Ponpes Bumi) serta Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag (Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag).
Setelah talkshow, kegiatan berlanjut dengan Focus Group Discussion (FGD) yang membagi peserta ke dalam kelompok lintas agama dan negara. Suasana penuh keakraban dan keterbukaan mewarnai dialog generatif yang berlangsung dengan hangat. Setelah itu, peserta bersama-sama menyalakan api unggun, bercerita, dan berbahagia bersama lintas agama dan negara dalam suasana penuh kehangatan dan persaudaraan, sebelum akhirnya beristirahat untuk tidur malam.
Keesokan harinya, Jumat, 24 Oktober 2025, kegiatan dimulai pukul 04.30 WIB dengan doa pagi dan ibadah bersama sesuai keyakinan masing-masing. Setelah itu, peserta mengikuti senam pagi bersama untuk menyegarkan tubuh, kemudian dilanjutkan dengan tracking alam menyusuri keindahan sekitar Lembah Merapi. Usai tracking, peserta melakukan pembongkaran tenda dan mengikuti upacara penutupan sebagai tanda berakhirnya kegiatan.
Menurut Aris Setiyabudi, perwakilan mahasiswa IUP Prodi IAT, acara ini berlangsungsangat seru dan mengesankan. "Saya mendapatkan banyak teman, pengalaman baru, serta pelajaran berharga tentang arti perbedaan dan pentingnya persatuan. Peace Camp benar-benar mengajarkan bahwa kita bisa bersatu dalam perbedaan dan belajar dari keberagaman."
Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak generasi muda yang terlibat, agar semangat toleransi, persaudaraan, dan perdamaian terus tumbuh dan mengakar kuat di tengah keberagaman Indonesia.
Editor: Wahyuni Nur Aulia