Kunjungan Lapangan Mahasiswa IAT 2024 ke Museum Sangiran Klaster Ngebung
Hari Sabtu, 22 Oktober 2025, mahasiswa semester 3 Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir bersama bapak Faiz Aziz, M. Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah sosio-antropologi melakukan studi lapangan ke Museum Sangiran klaster Ngebung untuk mengamati secara langsung dinamika kehidupan manusia dimasa lampau. Sebagaimana telah dikenal bahwa situs Sangiran telah menjadi pusat informasi mengenai kehidupan manusia purba. Sekitar 50% spesies fosil homo erectus yang ditemukan di dunia berasal dari Sangiran, hal inilah yang menjadikan Sangiran sebagai center hingga diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia.
Pada pukul 09.00, para mahasiswa tiba di lokasi parkir bus Museum, kemudian dijemput menggunakan shuttle menuju pusat Museum klaster Ngebung. Setibanya dilokasi, para mahasiswa berkumpul untuk mendengar tour guide memberikan sambutan serta sekilas pembahasan mengenai Museum Ngebung. Sejarah lokasi Museum ini, dulu merupakan daerah laut. Sehingga, tidak hanya fosil manusia purba yang telah masyhur ditemukan, namun juga fosil hewan laut seperti ikan hiu, dapat ditemui disana. Terdapat satu fosil yang tidak bisa ditemukan di Sangiran, yakni fosil Dinosaurus. karena tahun hidup manusia purba dengan dinosaurus memiliki rentang jarak yang jauh.
Fosil-fosil disini banyak juga yang ditemukan secara tidak sengaja dari kegiatan sehari-hari masyarakat sekitar. Seperti saat membangun rumah, membuat saluran air, dan aktifitas lainnya. Fosil yang ditemukan itu kemudian diserahkan pada pihak Sangiran untuk dikelola. Banyaknya fosil yang ditemukan di daerah sekitar Sangiran, memberikan kekhawatiran pemerintah jika pencarian fosil dijadikan mata pencaharian ditakutkan dapat merusak ekosistem alam. Sehingga pengelolaan fosil diatur lebih lanjut untuk menjaga warisan budaya tetap ada.
Kunjungan ke museum Ngebung ini, bertujuan untuk membuka cakrawala pemahaman lebih dalam terkait dinamika kehidupan manusia. Melalui observasi secara langsung, mahasiswa dilatih untuk peka dan peduli terhadap lingkungan dan sejarah yang ada. Serta membawa teori yang dipelajari di kelas menuju konteks nyata dalam kehidupan.
Oleh: Arna Fadhila
Editor: Findah Ariyani