Studi Lapangan Mahasiswa IAT 2024 ke Masjid Raya Syeikh Zayed Solo
Pada hari Sabtu, 22 Oktober 2025, mahasiswa semester 3 Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir bersama bapak Faiz Aziz, M. Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah sosio-antropologi melakukan kunjungan ke Masjid Raya Syekh Zaid Solo. Kunjungan ini dilaksanakan untuk memperkuat pemahaman sekaligus mempraktikkan keilmuwan yang telah didapat selama kegiatan belajar mengajar di kelas.
Setibanya di lokasi pada waktu syuruk, para mahasiswa disambut dengan suara iqamat maghrib yang memberikan simbol akan dimulainya shalat berjamaah. Disisi lain, para pengunjung dipertemukan dengan penjaja kantung plastik untuk wadah sandal yang memberikan nominal seikhlasnya untuk satu kantung plastik. Gambaran suasana tersebut sekaligus memberi warna terhadap first impression bahwa hadirnya masjid ini bukan hanya sekedar tempat ibadah melainkan juga kegiatan ekonomi dalam ruang sosial yang turut menghidupkan suasana sekitar.
Masuk dalam lingkungan masjid, para pengunjung semakin dibuat kagum terhadap pesona kemegahan bangunan masjid dengan tembok kokoh berwarna putih berpadu dengan corak emas yang memberikan kesan elegan pada konstruksi bangunan. Kehadiran bendera besar dua negara, yakni Uni Emirate Arab dan Indonesia yang menjuntai pada bagian luar dan dalam menambah kesan kuat terhadap simbol persahabatan yang dilakukan oleh kedua negara tersebut. Kehadiran Masjid Raya Sheikh Zayed ini, seolah memberikan nafas baru bagi kota Solo. Masjid ini merupakan hadiah dari putra mahkota UAE, Mohammed bin Zayed Al Nahyan kepada Presiden Jokowi sebagai penguat hubungan diplomatik bilateral.
Suasana tenang bertemu dengan pewangi ruangan khas timur tengah memberikan suasankhusyuk dalam melakukan ibadah di dalamnya. Masih di area masjid, terdapat teras luas dibagian center yang memberikan ruang transisi terhadap wilayah profan dan sacral. Di teras center, banyak pemandangan pengunjung mengambil foto, membentuk halaqah, atau hanya sekedar merefresh diri mencari keheningan di sela keramaian yang ada. Para pengunjung seolah membaca simbol tersirat yang ada, mulai dari pemandangan arsitektur bangunan dengan corak khas timur tengah, dipadu dengan wewangian yang khas pula, serta hadirnya dua bendera negara yang menjuntai memperkuat pemahaman bahwa corak keagamaan juga hadir lewat simbol-simbol yang berbicara dengan sendirinya.
Dalam kunjungan ke masjid raya Sheikh Zayed ini, Cak Faiz menyempatkan untuk memberikan materi setelah mahasiswa diberikan waktu untuk mengamati perihal sekitar serta memantik diskusi dengan terlebih dahulu meminta mahasiswa untuk menyampaikan hasil pengamatan yang diperoleh. Dengan dilaksanakannya kunjungan ini, diharapkan mahasiswa mampu menginterpretasikan pemahamannya dengan mengamati keadaan sekitar melalui kaca mata antropologis sehingga menghadirkan corak pemnahaman baru pada setiap individu, bahwa hadirnya masjid ini sebagai jantung baru kota Solo, bukan hanya berperan dalam lingkup spiritual saja, melainkan turut andil dalam lingkup sosial dan politik.
Oleh:Arna Fadhila
Editor: Findah Ariyani